Kini, usia ku sudah menginjak 23 tahun. Banyak perubahan
yang terjadi dibelakang rumah selama 18 tahun kebelakang. Tiada lagi sungai
jernih, tiada lagi sungai bersih, tiada lagi sungai yang dalam dengan arus yang
deras. Yang ada hanyalah hanyutan pampers, sampah kertas, plastic, organic yang
nyangkut dipinggiran sungai hingga menghalangi arus yang harusnya deras. Dari
dulu budaya membuang sampah disungai sangat akrab buatku. Bahkan sampai detik
ini pun budaya itu masih langgeng. Hingga pernah suatu hari aku protes sama
bunda karna masih aja nyuruh aku buang sampah kesungai. Tapi bunda menghiraukan
laranganku, katanya buang sampah kesungai itu engga ribet, ga harus nyuruh
orang buat ngambil sampah kita tiap minggu, dan kita juga engga harus bayar
iuran bulanan untuk pemungut sampah yang ngambil tiap pagi.
Banjir sudah menjadi langganan tipa tahunnya, warga desaku
menganggap itu sudah biasa. Banjir langganan dianggap proses alamiah tiap musim
hujan tiba. Padahal sudah jelas itu dikarenakan pola hidup kita yang tidak
bersih, budaya kita yang masih membuang sampah disungai membuat aliran sungai
terhambat dan pendangkalanpun tidak bisa terelakkan.